Jurnalis dan Harimau dalam Kandang Besi

TIME INDONESIA PROV. LAMPUNG

- Team

Rabu, 19 Maret 2025 - 18:19 WIB

4070 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Close-up image of an Sumatran tiger in the jungle

Close-up image of an Sumatran tiger in the jungle

Hari-hari ini biarpun ada seribu berita, namun terasa sama. Isinya Seragam. Tak ubah lautan informasi yang serupa birunya. Pembedanya hanya pada nama media-media yang memberitakan. Tak lebih!

Prolog di atas sudah cukup lama menggelitik (tidak) sedikit jurnalis. Pada beberapa kesempatan tak jarang keluhan semacam itu digelindingkan lalu diperbincangkan. Tapi tak lama. Durasi pembahasannya hanya sebatas kopi di gelas tandas. Bubar tongkrongan, usai pula keresahan itu lantaran langsung tertimbun rutinitas redaksional yang menjebak.

Selanjutnya, irama pemberitaan yang ditemui kembali lagi pada fatsun keseragaman. Agaknya, di era reformasi dan demokrasi seperti sekarang, tak diperlukan Soeharto dan Harmoko untuk dapat menyeragamkan isi pemberitaan agar berkesesuaian dengan kehendak penguasa rezim, seperti di masa orde baru lalu. Cukup hanya algoritma google yang terbukti sanggup membikin takluk bertekuk lutut nyaris seluruh redaksi media. Media menghamba pada klik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Segelintir media nasional, sebut saja majalah Tempo, yang menaruh keprihatinan besar terhadap persoalan di atas juga pernah mengeluhkan, di era revolusi digital seperti sekarang, ketika setiap saat kita tenggelam dalam tsunami informasi, jejak sebuah berita menjadi teramat pendek. Berita begitu cepat dirilis, tapi begitu mudah pula dilupakan. Sebuah berita dalam hitungan menit atau malah detik sudah segera tertimbun berita lainnya. Tak pelak, ingatan kita menjadi pendek. Lalu sebuah peristiwa tidak punya umur panjang. Untuk segera dilupakan.

Fenomena ini memperlihatkan bagaimana sebagian besar berita hanya menyentuh permukaan sebuah peristiwa dan yang ditulis tak lebih hanya puncak gunung es yang terlihat oleh semua orang. Tak heran bila kemudian berita-berita yang ada tampak sama. Fungsi pers untuk mengungkap apa yang tersembunyi tak tampak. News Value atau nilai berita melorot drastis. Lalu disusul dengan ikut menurunnya minat atau ketertarikan orang untuk membaca berita. Orang lebih nyaman scrolling, atau malah lebih percaya, dengan TikTok yang bombastis kendati rentan informasi hoaks.

Kalau pun orang “terpaksa” membaca berita, umumnya tak lebih sebatas baca judul. Lebih dari itu, kalau pun agak tergoda, paling banter membaca lead berita. Sebelum akhirnya hengkang berlalu. Sementara para jurnalis yang menulis berita-berita semacam itu sudah petantang-petenteng merasa puas telah menulis berita pendek nan seragam persis baju sekolah. Semua sudah lumrah berlangsung dan dianggap sebagai kelaziman.

Padahal, majalah Tempo berpandangan, perilaku demikian mirip tabiat macan di kebun binatang. Yang terlalu lama dikandangkan dan disuapi, tanpa menyadari kemampuan berburu para jurnalis itu sudah lama tumpul. Petantang-petenteng yang salah kaprah kiranya.

Kalau sudah begini dan salah kaprah itu sudah menjalar kemana-mana, tak perlu heran kalau pihak di luar lingkungan pers memiliki pandangan yang sama kelirunya, atau malah kadar kekeliruannya lebih kental lagi. Memandang nilai produk jurnalistik hanya setara tarif masuk kebun binatang.

Persepsi serupa itu kiranya sudah sangat terasa. Contoh paling mudah untuk ditelaah tengok saja betapa rendahnya nilai apresiasi pemerintah terhadap produk jurnalistik. Mirisnya lagi, tak ada lagi pertimbangan atas news value atau profesionalisme jurnalis. Di mata MoU semua itu tak berlaku.

Malah kalah posisi tawarnya dengan kepiawaian melobi dan kedekatan personal. Kemampuan jurnalistik malah seperti tai kucing yang tidak digubris. Bila perlu disiram saja biar terhalau menjauh. Dan aku pun pada akhirnya ikut lumpuh, bersimpuh menghamba pada keseragaman ini, Wasalam profesionalisme jurnalis.

Berita Terkait

HUT BAWASLU SUMUT YG KE 12 DIPERINGATI DENGAN ACARA SEDERHANA
POLRES TANAH KARO KLARIFIKASI PENANGANAN KASUS PERUSAKAN RUMAH DI DESA MANUK MULIA KECAMATAN MEREK
KAPOLRES TANAH KARO AKBP EKO YULIANTO PIMPIN APEL GELAR PASUKAN OPERASI PATUH TOBA 2025
SATLANTAS POLRES TANAH KARO TILANG 21 UNIT KENDARAAN DI HARI PERTAMA PADA RAZIA OPERASI PATUH TOBA 2O25
WAKAPOLRES TANAH KARO BERSAMA POLANTAS KARO GELAR RAPAT KOORDINASI OPERASI PATUH TOBA 2022
SATLANTAS POLRES TANAH KARO TINGKATKAN PENGAMANAN JALUR WISATA SELAMA LIBUR SEKOLAH
Tiga puluh Personel Polres Tanah Karo Naik Pangkat Kapolres Pimpin Langsung Upacara Kenaikan Pangkat
Polsek Lima Puluh Amankan Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 19:03 WIB

HUT BAWASLU SUMUT YG KE 12 DIPERINGATI DENGAN ACARA SEDERHANA

Senin, 14 Juli 2025 - 17:30 WIB

POLRES TANAH KARO KLARIFIKASI PENANGANAN KASUS PERUSAKAN RUMAH DI DESA MANUK MULIA KECAMATAN MEREK

Senin, 14 Juli 2025 - 17:20 WIB

KAPOLRES TANAH KARO AKBP EKO YULIANTO PIMPIN APEL GELAR PASUKAN OPERASI PATUH TOBA 2025

Jumat, 11 Juli 2025 - 19:13 WIB

WAKAPOLRES TANAH KARO BERSAMA POLANTAS KARO GELAR RAPAT KOORDINASI OPERASI PATUH TOBA 2022

Minggu, 6 Juli 2025 - 20:13 WIB

SATLANTAS POLRES TANAH KARO TINGKATKAN PENGAMANAN JALUR WISATA SELAMA LIBUR SEKOLAH

Kamis, 3 Juli 2025 - 20:55 WIB

Tiga puluh Personel Polres Tanah Karo Naik Pangkat Kapolres Pimpin Langsung Upacara Kenaikan Pangkat

Jumat, 27 Juni 2025 - 20:37 WIB

Polsek Lima Puluh Amankan Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H

Rabu, 25 Juni 2025 - 23:55 WIB

Bhabinkamtibmas Polsek Lima Puluh Sukses Koordinasi dan Pengecekan Lahan Pekarangan Warga

Berita Terbaru